Sabtu, 18 Juni 2016

Puisi cinta : Menjauhlah dari hadapan ku

Dulu...
aku menahan rasa rindu yang terpendam..
Sebab kamu telah pergi dari sisiku.. dan diamkan aku..

Sesak sekali!!
bila di hadapanku namun tak bisa mengatakan
Tapi aku terus menunggumu
meski entah kapan akan terjadi
Aku juga tak mengerti!!
mengapa seolah yakin..

Aku haus pada semua sikap manis yang biasa kau berikan
Sampai akhirnya kebahagiaan menjemputku Tuhan..

kasih cinta baru yang mengobati hati dan buatku berpindah
Aku seperti baru pertama kali jatuh cinta

tetapi!!
separuh hatiku mengingkari rasa ini karna yang kusuka sahabat
Hingga lama lama kunikmati "" kecurangan"

Dan aku benar benar telah jauh darimu
Air mataku pun tak mau lagi keluar
Aku benar benar terbuai dengannya

Tapi mengapa kau hadir lagi di saat aku sudah tak ingin
dan bangunkan kembali harapan itu
Lagi lagi hatiku sesak dalam kebisuan

Kau munculkan lagi rindu ingin seperti dulu
Aku kalah!!
air mataku bercerita tentang kamu
Aku mengenang lagi semuanya

Ternyata kau ulang luka lamaku yang sebelum kamu
Apa bedanya kau dan dia ?
Aku terjerat dalam kebisuan
setiap kau di hadapanku

Padahal ada yang seharusnya kau tahu
Kau pun tak pernah mau bicara kepadaku sebagaimana dulu
Ya, dia memang begitu

Mengapa kau hadir di saat aku telah bahagia??
Aku seperti perempuan lemah selalu kalah karna ceritamu
Aku ingin keluar dari ceritamu dan menikmati yang sekarang

Pergilah dari hadapanku
Jangan buatku menangis lagi
Aku paham tempatmu di sitAku sadar kita terlalu jauh berbeda

Puisi cinta

kau yg pertama kali mengajari aku tentang cinta
kau yg pertama kali memahami cemburu
kau yg pertama kali membuatku merindu

tanpa ku sadari kau telah mengambil ruang dalam hatiku..
kau lah pertama dalam hidupku...

meski ku tau ada jurang diantara kita
meski kusadar kau tak kan pernah ku miliki
meski tak sedikit air mata untukmu,

namun ku tak kan pernah menyesal mengenalmu
kau lah yg pertama,
meski kau bukan yg terakhir
namun selalu ada ruang kosong di hatiku untukmu...

Puisi cinta : Aku dan Kamu

Aku mencintaimu meski dalam diam...
Ada rasa yang tak kan mampu ku ucap...
Berbisik dalam rindu yang terlarang...
Atau sekedar berharap dalam lamun yang senyap...

Andai kau mencintaiku...
Andai rasa kita memang sama...
Akan kah kau memperjuangkan ku...

Ku harap tidak...
Disini aku diam dalam sepiku...
Melamun dalam sendiri...

Sepi...
Kadang ku ingin berteriak dalam pekat...
Siapa aku dan siapa kamu saat ini...
Sekedar rasa yang tak kan pernah ku rasa ada..

Cinta besar dalam harap...
Namun semu dan hanya akan palsu...
Apa kau mencintaiku?
Apa aku mencintaimu?

Entahlah...
Namun yang pasti kita saling menjaga...
Apa ini cinta terlarang...
Apa ini rasa yang salah...

Saling mencintai namun tak kan pernah saling menemani...
Cinta...

Aku dan kamu apa saat ini.?
Rasa yang hidup, layu dan hanya akan mati...
Aku dan kamu...
Aku dan cinta ini...
Yang aku hanya akan aku...

Dan kamu hanya akan kamu...
Takkan pernah menjadi kita...Kita saling merasa...
Kita saling ada dalam harap...
Bersemaya dan tertawa...
Redupkan hati dan biarkannya mati...

Dari kejolak cinta....
Dan amarah yang pernah membara...
Kita diam dalam sepi...
Kita cinta dalam abadi...
Tak untuk memiliki...

Dan tak untuk saling memeluki...
Aku dan kamu...
Cinta dan rasa...
Ada namun tak kan pernah ada...

Untuk rasa ini...
Biar hanya
aku...
Kamu...
Dan sang maha cinta yang tahu...

Sejuta cinta untuk dia

        Sejuta cinta untuk dia

Saat langkah kaki ini terhenti...
Saat mata ini terpana...
Saat hati ini berdebar...
Kurasakan cinta nya..

Hanya lewat senyuman...
Ku rasakan cintanya...
Saat ku jatuh cinta tuk pertama kalinya..
Hatiku gelisah! Gelisah?! Mengapa?!

Ku takut ini hanya sebentar...
Ku takut ini tuk terakhir kalinya..
Ku Coba berpaling dari nya...

Dia tersenyum...
Ku Pergi menjauh dari nya..
Ku merasa sedih..
Air mata ini, tak bisa kutahan lagi..

Aku menangis, dan mengeluarkan semua tangisan ini...
Saat itulah..
Dia datang dan menghentikan semua kesedihan Ku...

Ku mau bertanya, ia langsung berkata..
"Ku mohon, jangan berpaling dari ku, jika aku bersalah, bilang padaKu!
Jangan menangis seperti ini! Okay?

Tangisan ini seketika meredah..
Entah mengapa perasaan ini..
Terasa begitu tenang...
Pelukan yg di berikan nya..
Begitu hangat.. Dan terasa nyaman...

Ia pun berjanji..
Tidak akan membuat ku menangis lagi..
Ku pegang janji itu!
Dan Ku peluk dia..
Dengan sejuta cinta...

Puisi secarik kertas untuk kekasihku

Secarik kertas lusuh menjadi Goresan tinta
dari sebuah cerita
Setelah pertemuan di awal kita
Bertemu Dirimu menjadi pusat perhatianku
Sampai pada akhirnya ada rasa yang Tersimpan
Namun semua tak mampu kuhentikan
Sungguh dalam diam aku Mencintaimu
Begitu terasa erat aku Menyayangimu
Di saat pertemuan pertama itu juga Aku menyimpan sebuah rasa
Rasa sayang yang membuatku tak Ingin kehilangan Kehadiran mu membuat hidupku
Makin berarti Sungguh ada rasa yang tersimpan
Mengenalmu membuat aku tahu apa Arti pertemuan Meski semua rasa ini tak mampu ku Ucapkan Mungkin ini lah caraku mencintai mu
Entah sampai kapan rasa ini terusTersimpan
Dapatkah aku menyentuh hatimu Sesungguhnya hatiku sangat
Mencintai dirimu
Dan tak ingin diriku terpisah dari mu